PERENCANAAN
AKBID PEMKAB KUDUS
2008


Lahan yang dimiliki oleh Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kudus seluas ± 10652 m2 , lahan kampus telah digunakan secara maksimal sehingga lahan untuk pengembangan relative tidak ada. Pengembangan yang dapat dilakukan di lahan kampus maksimal dapat dilakukan secara vertical artinya bangunan dibuat bertingkatPemanfaatan lahan yang akan ditata ulang dalam master plan mencakup 60 % dari luasan total lahan yaitu sekitar ± 6500 m2 dari luas lahan ± 10652 m2 yang ada. Sisa lahan 40 % dari luasan yang tidak ikut dalam penataan master plan merupakan bangunan yang akan dipertahankan keberadaannya, dengan tetap mempertahankan fungsi dan sebagian lagi alih fungsi dari jenis kegiatan semula.Pertimbangan untuk mempertahankan massa bangunan tersebut karena jenis kegiatan yang di tampung telah sesuai dengan pembagian sebagai zona private pendidikan serta secara fisik masih dalam kondisi baik.Bentukan lahan kampus Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kudus yang mempunyai muka relative sempit dengan lebar 17.5 m sangat tidak menguntungkan dari segi nilai jual penampilan , dan penataan masa bangunan. Lahan sempit dimuka kampus diusulkan untuk menampung kegiatan kegiatan yang sifatnya public umum seperti lahan parkir dan bangunan public umum, sehingga pemanfaatan lahan yang berada di areal belakang bisa optimal untuk kegiatan sarana belajar dan prasarana hunian asrama.Secara garis besar kegiatan kegiatan yang ada di dalam lingkungan kampus Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kudus dapat dikelompokan dalam 3 zona pembagian, dimana factor utama penentu dalam pengelompokan ini adalah jenis dan fungsi dari masing masing kegiatan. Kegiatan kegiatan yang terkelompok dalam zona zona ini meliputi:
1. Zona private
2. Zona semi private
3. Zona public
PERENCANAAN
BP-4 KABUPATEN KEBUMEN
2008
Alternatif I
Alternatif II
GEDUNG DKK KUDUS
Pemilihan bentuk bangunan dalam perencanaan gedung Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus disesuaikan dengan fungsi bangunan dan citra yang ingin ditampilkan. Sedangkan atap bangunan disesuaikan dengan keselarasan dan fungsi (form follow function).
Konsep bangunan terutama penampilan gedung secara utuh mengadopsi konsep kekinian (modern) minimalis. Hal ini dipertegas dengan bentuk – bentuk minimalis pada bangunan yang berfungsi sebagai focal point. Hal ini didukung juga dengan penempatan parapet pada jendela sebagai pengelimir iklim (panas matahari dan hujan) terhadap bangunan dan pelindung kusen dari pengaruh cuaca/iklim.
PERENCANAAN
TERMINAL WIRADESA – KABUPATEN PEKALONGAN
2007
Salah satu indikasi Keberhasilan suatu pembangunan yaitu adanya pemerataan pembangunan yang disertai dengan perluasan sentra sentra ekonomi, sehingga akan dicapai adanya keseimbangan pembangunan fisik dan peningkatan perekonomian di suatau daerah. Pembangunan tersebut antara lain dapat berupa pembangunan fasilitas pendidikan, perkantoran, peribadatan, perekonomian, industri, kesehatan dan fasilitas sosial lainnya.Kota Wiradesa sebagai sasaran pembangunan memang mempunyai potensi besar dalam pengembangan ekonomi dan pemekaran wilayah. Salah satu potensi yang akan dikembangkan adalah Keberadaan terminal angkutan umum bayangan baik yang beroperasi siang maupun malam hari,selama ini keberadaan angkutan tersebut beroperasi di sekitar Pasar Wiradesa dan perempatan Gumawang. Potensi inilah yang perlu dicermati lebih lanjut sehingga diharapkan dapat memberikan income bagi pendapatan daerah.
Terminal sebagai tempat pelayanan jasa angkutan umum yang akan dibangun direncanakan akan beroperasi selama 24 jam perharinya,hal ini untuk menyediakan fasilitas bagi pengguna jasa yang melakukan perjalanan tanpa terpancang dengan waktu. Dengan beroperasinya terminal ini diharapkan pula muncul suatu kawasan andalan dimana semua kebutuhan pelayanan dalam perjalanan dapat diperoleh disini.
Fasilitas yang akan dibangun dalam terminal meliputi sarana bisnis antara lain dibangunnya kios kios pertokoan dan pelayanan umum seperti shelter bagi penumpang jasa angkutan, pool mobil derek dan bengkel, kantong parkir bagi masyarakat umum atau jasa angkutan. Dari kebutuhan kegiatan dari terminal ini dibutuhkan lahan seluas 2.0625 m2.